Rabu, 19 Oktober 2011

Umar Patek Ditangkap

Umar Patek Jalani Rekonstruksi Bom Bali 2002


AP
DENPASAR, KOMPAS.com - Gembong teroris Umar Pathek yang ditangkap di Pakistan, rancananya dijadwalkan menjalani rekonstruksi kasus Bom Bali 12 Oktober 2002. Rencananya rekonstruksi digelar hingga Minggu (23/10). Siang tadi, Umar Pathek tiba di Bali bersama empat narapidana lainnya.
Mereka adalah Ali Imron, Mubarok, Abdul Ghoni, dan Sawad. Kelima pelaku teroris itu tiba di Polda Bali dalam dua gelombang.
Gelombang pertama tiga sekitar pukul 14.00 wita, yakni Ali Imron, Abdul Ghoni, dan Sawad. Sedangkan sekitar pukul 14.50 wita, menyusul Umar Pathek dan Mubarok. Mereka datang dengan bus polisi, dikawal belasan anggota Brimob Polda Bali lengkap dengan senjata laras panjang. Bus yang mengangkut para teroris dikawal dengan mobil patwal di depan.
Anggota polisi dari Mabes Polri juga ikut berada di dalam bus tersebut. Umar pathek sendiri datang dengan menggunakan baju koko warna putih, lengkap dengan kopiah putih dengan motif warna kuning.
Saat tiba di Polda Bali, Umar Pathek tampak tenang dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Bali AKBP Sri Harmiti menjelaskan, Umar Pathek dan keempat narapidana bom Bali akan menjalani rekonstruksi mulai Kamis (20/10). "Umar Pathek dan napi bom bali yang lainnya dibawa ke Bali untuk menjalani rekonstruksi bom Bali. Rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas acara pemeriksaan Umar Pathek," jelas Harmiti.
Namun ia tak bersedia menjelaskan secara detil tempat-tempat rekonstruksi akan digelar. Ia hanya memastikan Umar Pathek dan kawan-kawan akan dibawa ke lokasi ledakan bom di Jalan Legian, Kuta. "Yang pasti rekonstruksinya di lokasi ledakan di Legian Kuta," ujarnya.
Selama di Bali, Umar Pathek dan keempat napi bom Bali ditahan di tahanan Mako Brimob Polda Bali, di Jalan Tohpati Denpasar, sekitar 4 km dari Mapolda Bali. Paska diserahkan secara resmi ke Polda Bali kemarin, kelimanya langsung dibawa dengan bus dan pengawalan ketat menuju Mako Brimob Polda Bali.
Umar Pathek ditangkap aparat keamanan Pakistan pada Maret 2011. Ia merupakan salah satu otak pelaku bom bali 1 pada 2002. Umar Pathek disebut berperan memimpin perencanaan hingga perakitan bom Bali yang menewaskan 202 orang serta melukai lebih dati 300 orang.
Umar Pathek juga disebut sebagai salah satu buronan teroris paling berbahaya sehingga Amerika Serikat menghargai kepalanya senilai USD 1 juta. Umar Pathek kabur dari Indonesia pada 2003 dan dalam pelariannya sempat bergabung dengan Front Pembebasan Islam Moro, Filipina.
Ledakan bom Bali 1 pada 12 Oktober 2002 malam, terjadi di dua lokasi berseberangan yakni Sari Club dan Paddys Pub di Jalan Legian Kuta. Ledakan yang terjadi pada saat kedua tempat hiburan itu penuh pengunjung, telah menewaskan 202 orang dan melukai lebih dari 300 orang.

0 Comments:

Post a Comment